RUKUN IMAN SEBAGAI REALISASI

KALIMAT SYAHADAT

A. Konsekwensi Syahadat

Kalimat syahadat sebagi credo pertama yang dinyatakan oleh orang muslim dan muwahhid, memiliki konsekwensi logis yang haris ditegakkan.

Pertama, orang tersebut harus mewujudkan segala persyaratan syahadat sebagaiman dikemukakan syarat-syarat kalimat tauhid.

Kedua, menegakkan konsekwensi kalimat “la illaha illallah”.

Ketiga, menegakkan konsekwensi “muhammadarrasulullah”.

Keempat, menghindari segala yang membatalkan syahadat.

B. Rukun Iman

Sebagai awal realisasi kalimah syahadat, yang merupakan inti dari keimanan dalam Islam yang disebut rukun Iman.

1). Iman kepada Allah

Beriman kepada Allah berarti meyakini akan wujud Allah serta mengesakannya, baik zat, asma, sifat maupun perbuatan (Q.S. Al-Hadid, 57:3)

2). Iman kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah salah satu rukun iman yang sedikitpun tidak boleh bercampur dengan keraguan.(Q.S. An-Anbiya’ 21:26-27)

3). Iman kepada Nabi dan Rasul Allah

Seorang muslim wajib mengimani bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah penutup para Nabi. Dengan demikian setiap muslim hanya wajib mengikuti dan melaksanakan syari’at yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. (Q.S. Al-Azhab 33:21).

4). Iman kepada kitab-kitab Allah

Yang dimaksud kitab-kitab Allah adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya (Q.S. Al-Baqarah 2:213).

5). Iman kepada hari Kiamat

Yang dimaksud hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan di dunia berakhir, termasuk semua proses dan semua peristiwa pada hari itu. Seperti : Hancurnya alam semesta beserta isinya, ba’ats, mahsyar, hisab, wazn dan jaza’

6). Iman kepada Qadla dan Qadar

Secara etimologis qadla berarti ketetapan, keputusan / kepastian. Qadla Allah berarti ketetapan hukum Allah terhadap segala sesuatu. Qadar adalah ketentuan dan kuran Allah terhadap segala sesuatu.

Iman kepada qadha dan qadar mencakup 4 tingkatan yaitu :

a. Al-ilm yaitu keyakinan bahwa Allah maha mengetahui segala sesuatu (Q.S. Al-Hajj 22:70, Q.S. Al-Hasr 59:22, Q.S. Al-An’am 16:59)

b. Al-Kitabah yaitu meyakini bahwa Allah menulus segala sesuatu diluar mahfudz dan tulisan itu tetap ada sampai hari kiamat.

c. Al-Masyi’ah, yaitu meyakini bahwa Allah mempunyai kehendak terhadap segala sesuatu yang ada dilangit dan dibumi (Q.S. Al-Insan 73:30)

d. Al-Khalq yaitu meyakini bahwa Allah menciptakan segala sesuatu (Q.S. Az-Zumar 39:62, Q.S. Al-Furqan 25:2, Q.S. As-Shafa’at 37:96)

M. Thoyib HM

terkadang kehidupan dunia membuat kita lalai dalam mengerjakan apa yang telah menjadi sebuah kewajiban untuk akhirat

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post